Mantan Presiden AS Donald Trump kembali mengguncang kebijakan perdagangan global dengan pernyataannya untuk menggandakan tarif impor baja dan aluminium menjadi 50% jika ia kembali menjabat. Keputusan ini menuai perhatian dunia karena berpotensi memicu ketegangan baru dalam hubungan dagang internasional.

Trump menyatakan bahwa langkah tersebut bertujuan untuk melindungi industri dalam negeri dari serbuan produk asing yang dianggap merusak pasar domestik. Ia menilai produsen dalam negeri kesulitan bersaing akibat banjirnya baja dan aluminium murah dari luar negeri, terutama dari Tiongkok.

Jika kebijakan ini benar-benar diterapkan, pelaku industri global kemungkinan besar akan terdampak langsung. Negara-negara alternatif medusa88  eksportir baja dan aluminium, termasuk sekutu dagang utama seperti Kanada, Meksiko, dan Korea Selatan, bisa merespons dengan kebijakan balasan. Hal ini berisiko menimbulkan perang dagang baru, seperti yang pernah terjadi pada masa kepemimpinan Trump sebelumnya.

Di sisi lain, industri otomotif, konstruksi, dan manufaktur di AS juga bisa menanggung beban tambahan. Kenaikan tarif akan mendorong harga bahan baku naik, yang pada akhirnya bisa meningkatkan harga jual produk dan menekan daya beli konsumen.

Para ekonom memperingatkan bahwa kebijakan semacam ini bisa membawa efek domino ke berbagai sektor. Investor mungkin akan merespons dengan kehati-hatian, sementara perusahaan multinasional bisa menunda investasi karena ketidakpastian kebijakan.

Kebijakan tarif tinggi ini memang bisa melindungi industri dalam jangka pendek, namun dampak jangka panjangnya bisa mengganggu rantai pasok global dan memperburuk hubungan perdagangan internasional. Dunia kini menanti apakah langkah ini sekadar retorika kampanye, atau akan menjadi kenyataan yang memicu babak baru ketegangan ekonomi.

By admin